Khulaify.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Buffer stock (stok ekstra guna mengurangi resiko kekurangan bahan baku) logistik makanan rakyat harus disiapkan untuk selama dua tahun ke depan sebagai upaya menghadapi anomali cuaca yang sangat ekstrem.
"Baru cuaca panas, tiba-tiba hujan. Begitu hujan, langsung banjir," ungkapnya dalam acara Pengembangan Hilirisasi dan Ekspor Pangan Lokal Tanipreneur Camp and Award 2021,di Surabaya, Jawa Timur.
Gejala yang berpotensi menyebabkan banjir dan mengancam ketahanan pangan atau disebut La Nina, diprediksi berlangsung hingga Februari 2022, yang kemudian dilanjutkan dengan kemarau panjang.
Hingga saat ini, Kementerian Pertanian memiliki di atas 10 juta ton beras yang akan disiapkan menjadi stok makanan untuk dua tahun ke depan, sehingga tidak terjadi masalah akibat efek dari persoalan cuaca tersebut.
Anomali cuaca seperti ini, lanjutnya, harus dimanfaatkan oleh lembaga seperti Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) pertanian untuk membuat padi varietas baru yang tahan air dalam rendaman. Juga varietas padi gogo yang tahan musim kemarau panjang.
Bila timbul pertanyaan tentang siapa biang keladi pencemaran lingkungan global terbesar, maka biasanya orang menuding Amerika Serikat dan Republik Rakyat Cina yang setiap tahun masing-masing membuang 5,95 dan 5,06 miliar ton gas rumah kaca yang memacu pemanasan global.
Namun Indonesia sudah mengikuti, dengan jarak agak jauh, di urutan ke tiga. Negara Kepulauan Asia Tenggara yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 240 juta penduduk ini setiap tahun memancarkan 2,05 miliar gas rumah kaca.
Maka dalam daftar negara-negara yang terutama bertanggung jawab atas perubahan iklim terdapat dua Negara Industri Baru, yaitu Cina dan Indonesia, dengan posisi yang jauh di atas. Kini, usaha-usaha apa yang harus dilakukan sehingga negara-negara yang masih dalam proses modernisasi juga dapat menanggulangi pemanasan global?
Apa Saja Hal-Hal yang Dapat dilakukan?
Meniadakan isu perubahan iklim dalam pembangunan nasional dapat menimbulkan kerugian yang lebih besar di masa depan. Kita juga bisa menghadapai anomali cuaca ini dengan mengambil sikap hidup dan lingkungan yang sehat, bersih, dan mengurangi emisi.
Berikut Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek rumah kaca antara lain:
- Efisiensi atau Menghemat Penggunaan Energi Listrik
Contohnya dengan mematikan lampu yang tidak digunakan serta mencabut alat elektronik dari sumber listrik.
- Mengurangi Konsumsi Daging
- Mengurangi Penggunaan Air Minum Dalam Botol Kemasan dan Sedotan Plastik
Gunakan tempat minum dan sedotan yang dapat dipakai ulang.
- Mengelola Sampah yang dihasilkan Rumah-Rumah Warga Dengan Mengolah Sampah Menjadi Kompos dan Memisahkan Sampah Organik dan Nonorganik
- Sosialisasikan Dengan Warga Setempat Anda Terkait Dampak Perubahan Iklim Ini
Semisal, menyediakan penampungan limbah dan bahan-bahan yang bisa didaur ulang, menyiapkan pupuk yang ramah lingkungan, meminimalisir limbah peternakan yang terbuang, membangun komponen-komponen energi alternatif seperti tenaga surya, hidro, dan lain sebagainya
- Aksi Kolektif, Gerakan Mengubah dan Menegaskan Regulasi Pemerintah Terkait Perubahan Iklim
- Menggunakan Pupuk Organik pada pertanian
- Bersama-sama Meningkatkan Kesadaran dan Keniatan
- Menanam Pohon
Tanamlah pohon sebisa mungkin, bisa di media tanam organik dengan potnya, hidroponik, dan tanah jika memang mempunyai lahan yang tersedia. Tumbuhan dapat menyerap karbon yang dihasilkan aktivitas manusia, kendaraan, manufaktur, dan lainnya. Pohon juga dapat menghasilkan oksigen.
Kita sebagai makhluk hidup yang dipenuhi oleh kesalahan, kekhilafan, bakteri, virus, eletrifikasi, zat, senyawa, ketergantungan dan ketersambungan antar makhluk hidup lainnya tentu tau mana yang terbaik untuk keberlangsungan hidup manusia.
Ekosistem perlu dijaga dan diletakkan pada posisi sebenarnya. Tidak ada dampak yang buruk dalam arti kemaslahatan jika ekosistem berada tepat di jalurnya masing-masing.
Keberadaan pemerintah sebagai pengontrol lebih, juga sangat penting peranannya. Mari semua kita sama-sama menjaga dari mulai hulu dan hilir, berupaya, dan melestarikan bumi kita.