Khulaify.com – Sebelumnya, kamu tau tidak apa itu COP? COP adalah singkatan dari Confrence of Parties. Sederhananya COP adalah sebuah pertemuan atau konferensi tingkat tinggi antar semua Negara untuk membahas terkait iklim dan sejenisnya.
Konferensi ini disepakati dalam UNFCC (United Nation Framework Convention on Climate) yang dibentuk dalam organisasi dunia PBB pada 4 Juni 1992, di Brazil, dan mulai diselenggarakan pada tanggal 21 Maret 1994.
UNFCCC sendiri adalah organisai dari kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim. COP ini adalah agenda dari kerangka kerja PBB yang diadakan setiap tahunnya. Pada tahun ini merupakan pertemuan ke-26, seharusnya tahun ini merupakan pertemuan ke-27.
Namun karena pandemi Covid-19, pelaksanaan COP tertunda setahun. Oleh karenanya, tahun ini digelar COP26 yang diselenggarakan di Kota Glasgow, Skotlandia.
Konferensi ini mewakili lebih dari 200 Negara serta pimpinannya; dunia usaha, LSM, organisasi antar pemerintah, kelompok agama, media massa. Pada COP26 kali ini tercatat mulai tanggal 31 Oktober sampai 12 November 2021.
Apa yang dibicarakan di Glasgow?
Alok Sharma (Menteri Bisnis, Energi dan Stratrgi indsutrial of Britania Raya) ditunjuk sebagai pimpinan atau presiden COP26 kali ini. Dalam pertemuan ini, Sharma menggariskan lima hal:
- Membantu agar masyarakat, ekonomi, dan lingkungan dapat beradaptasi dan bersiap menghadapi dampak perubahan iklim.
- Menjaga ekosistem, melindungi habitat alami, dan menjaga kelebihan karbon mencapai atmosfer.
- Merebut peluang besar energi terbarukan dan penyimpanan yang lebih murah.
- Mempercepat transportasi darat tanpa karbon.
- Memperlancar pendanaan dan mendorong peralihan ke ekonomi nol karbon atau Net Zero Emission.
Dalam COP26 kali ini, Presiden Joko Widodo turut hadir selaku President of Indonesia. Beliau memaparkan kisah sukses penurunan emisi dan penyesuian terhadap dampak perubahan iklim.
Juga tentang regulasi dan kebijakan yang telah ditetapkan terkait perubahan iklim. Dan semoga para korban akibat krisis iklim ini juga turut dibicarakan dalam COP26 kali ini.
Seberapa pentingkah COP26 kali ini?
Konferensi kali ini merupakan tindakan lanjutan dari protokol Kyoto pada 1997 yang telah disepakati untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dan pada perjanjian Paris (Paris Agreement) 2015, Negara dunia sepakat membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat Celsius, rata-rata 1,5 derajat Celsius. Serta meningkatkan pendanaan aksi iklim.
Dalam COP26 ini juga bertujuan untuk menyelesaikan "Paris Rulebook", yaitu aturan untuk mengimplementasikan perjanjian Paris tersebut. Dan kali ini kesempatan untuk mewujudkan aturan-aturan guna mencapai perjanjian Paris tersebut.
Krisis Iklim di Depan Mata
Perubahan Iklim telah berubah menjadi darurat global iklim. Pasalnya dalam tiga dekade terakhir ini Jutaan orang mengungsi akibat bencana iklim, banyak jiwa yang terancam, bahkan melayang. Meskipun ada komitmen pengurangan atau penekanan emisi di ambang 1,5 derajat celcius, tetapi jika masih terus memperbanyak emisi karbon dalam jumlah masif, bencana demi bencana akan terus menunggu.
Kesehatan dan nyawa akan terancam, lingkungan, dan ekonomi. Bahkan para peneliti memprediksi kenaikan suhu global akan naik 2,7 derajat celcius pada abad ini. Kenaikan suhu sebesar itu akan menyebabkan kerusakan yang sangat signifikan dan menimbulkan banyak bencana alam di muka Bumi ini.
Harapan Dari COP26
Semua Negara harus mencegah kelebihan emisi gas rumah kaca dalam kurun waktu secepatnya, sambil mengoptimalkan infrastruktur EBT (Energi Baru Terbarukan) dan juga pendanaannya. Kegiatan manusia yang dapat menimbulkan karbon juga harus diminimalisir. Sumber daya alam harus dijaga.
Semoga dihelatnya Konferensi Tingkat Tinggi dalam kerangka kerja COP26 ini dapat diresmikan kebijakan-kebijakan yang tepat sekomprehensif mungkin dan segera dilakukan. Dampak dan solusinya adalah masalah universal, sehingga perlu langkah semua Negara untuk menyikapinya demi kelangsungan makhluk hidup di muka Bumi ini.